Minggu, 19 Januari 2014

Bab 10 : Balancing Function and Fashion

A.     Error Messages
Dalam menyampaikan pesan kesalahan (error messages) atau peringatan diagnostik sangatlah kritikal, khususnya ketika meghadapi pemula. Cara penyampaian suatu pesan kesalahan sangat penting, apalagi jika pengguna adalah novice user.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu pesan kesalahan adalah :
  1. Pesan harus cukup spesifik
  2. Pesan bernada positif dan memberikan petunjuk untuk mengatasi masalah
  3. Pesan memberikan kontrol pada user
  4. Gunakan format yang sesuai dan tidak membingungkan

Ada 3 cara penyampaian pesan kesalahan:
  1. Berikan perhatian pada design pesan kesalahan
  2. Lakukan quality control
  3. Buat guidelines dalam hal nada positif dalam pesan, pesan yang spesifik, berikan kontrol pada user, dan konsistensi pada format pesan yang diberikan
  4. Lakukan usability test
  5. Lakukan pengumpulan user performance data

B.     Non-anthropomorphic Design
Desain ini sangat penting untuk membedakan/mengklarifikasikan antara manusia dengan komputer. Panduannya:
1.       Hati-hati dalam mempresentasikan komputer sebagai orang
2.      Desain interface-nya harus dapat dimengerti, diprediksi, dan bisa dikontrol
3.      Gunakan model yang sesuai untuk pengenalan atau panduan
4.      Gunakan karakter dalam game atau software anak-anak, tetapi jangan di tempat lain
5.      Menyediakan user-centered overview untuk orientasi
6.      Jangan gunakan ‘aku/saya’ ketika komputer merespon aksi pengguna
7.      Gunakan ‘kamu’ untuk memandu pengguna, atau hanya memberikan fakta



C.     Display Design
Prinsip desain menurut kategori Mullet dan Sano:
  1. Elegan dan sederhana: kesatuan, perbaikan, dan ketepatan
  2. Skala, kontras, dan proporsi: kejelasan, harmoni, aktivitas, dan pengendalian
  3. Struktur organisasi dan visual: pengelompokkan, hierarki, hubungan, dan keseimbangan
  4. Modul dan program: fokus, fleksibilitas, dan aplikasi yang konsisten
  5. Gambar dan representasi: segera, umum, kohesif, dan karakterisasi
  6. Style: bisa dibedakan, integritas, dapat dimengerti, dan ketepatan
4 tugas independen metric untuk tampilan alphanumeric menurut Tullis (1997):
1.       Kepadatan secara keseluruhan
2.      Kepadatan secara local
3.      Pengelompokkan
4.      Kompleksitas layout

D.    Web Page Design
Ada 10 kesalahan dalam mendesain sebuah website menurut Jakob Nielsen (2007):
1.       Bad search
2.      File PDF untuk online reading
3.      Link yang sudah dikunjungi tidak berubah warna
4.      Teks yang tidak bisa dibaca (non-scannable)
5.      Font size yang tetap
6.      Judul halaman dengan low search engine visibility
7.      Apapun yang kelihatannya seperti advertisement
8.     Konvensi desain yang melanggar
9.      Membuka window ‘new browser
10.  Tidak menjawab pertanyaan user


Ada 4 koordinasi yang penting dalam mengkoordinasi multiple windows:
1.       Synchronized scrolling
2.      Hierarchical browsing
3.      Opening/closing independent windows
4.      Saving/opening of window state

E.     Window Design
Saat ini designer dapat menggunakan multiple windows dimana suatu task dikerjakan dalam suatu window terpisah. Window ini akan tertutup setelah suatu task tersebut diselesaikan. Selain itu saat ini kita dapat melakukan browsing image dengan lebih mudah dimana tampilan ada dalam satu sisi sementara detail ditampilkan di sisi lainnya. Dalam image browsing, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Image generation
2. Open-ended exploration
3. Diagnostics
4. Navigation
5. Monitoring

Dalam mendesign suatu window kita juga perlu lebih memperhatikan pada pekerjaan yang dilakukan user daripada aplikasi dan dokumen yang digunakan. Untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan user dapat didapat lewat :
1. Vision statement
2. Set of people
3. Task hierarchy
4. Schedule
5. Set of documents

Sementara itu juga perlu diperhatikan mengenai :
1. Dukungan pada unified framework
2. Dukungan pada visual dan spatial layout yang mendukung pekerjaan user
3. Dukungan pada multi window
4. Dukungan pada akses informasi yang mudah
5. Dukungan untuk berganti role secara mudah
6. Fokus pada task domain daripada interface domain
7. Penggunaan screen space yang efektif

F.     Color
Fungsi:
§  Menyejukkan/menyerang mata
§  Memberi aksen untuk tampilan yang kurang menarik
§  Memfasilitasi diskriminasi yang halus dalam tampilan kompleks
§  Menekankan informasi organisasi secara logikal
§  Menarik perhatian untuk peringatan
§  Memicu reaksi emosional, seperti senang, takut, marah, dll.

Panduan:
§  Gunakan warna secara konservatif
§  Batasi jumlah warna
§  Kenali kekuatan warna untuk tugas-tugas tertentu
§  Color coding harus mendukung tugas
§  Color coding harus muncul sesuai usaha minimal user
§  Color coding harus berada di bawah kontrol user
§  Desain monochrome terlebih dahulu
§  Pertimbangkan kebutuhan warna user, terutama yang color-deficient user
§  Warna bisa membantu dalam memformat
§  Konsisten dalam color coding
§  Hati-hati terhadap ekspektasi umum terhadap color codes
§  Hati-hati terhadap masalah pemasangan warna
§  Gunakan perubahan warna untuk mengindikasi perubahan status

§  Gunakan warna dalam tampilan grafik untuk kepadatan informasi yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar